DOI:
https://doi.org/10.51465/jtp.v5i2.175Stres merupakan keadaan mental dan emosional manusia yang terganggu karena ketegangan atau tekanan faktor dari luar. Tulisan ini menunjukkan tingkat stres yang dialami oleh mahasiswa STFT Jakarta program Magister semester tiga yang berprofesi sebagai pendeta di dalam menghadapi masa transisi dari tugas pelayanan di gereja ke tugas perkuliahan di kampus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-induktif dengan mengumpulkan data melalui wawancara terhadap mahasiswa STFT Jakarta program Magister semester tiga yang berprofesi sebagai pendeta dan mengumpulkan literatur yang berkaitan dengan stres. Tujuan dari penelitian ini adalah menawarkan cara mengelola stres yang dialami oleh mahasiswa yang mengalami masa transisi dari tugas pelayanan di gereja ke tugas perkuliahan di kampus.
October is World Mental Health Day. ( WHO 2023).
Armanu. (2021). Stres di era turbulensi. Malang: UB Press.
Combs, A. (1976). Perceptual psychology: A Humanistic approach to the study of persons. New York: Harper & Row Publishers.
Crowder, B. (2009). Penghiburan yang menyenangkan jiwa. Jakarta: PT Duta Harapan Dunia.
Ekawarna, H. (2018). Manajemen konflik dan stres. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardjana, A. M. (1994). Stres tanpa distres: Seni mengolah stres. Yogyakarta: Kanisius.
Martina, E. (2021). Jejak langkah: Catatan perjalanan ziarah ke israel. Yogyakarta: Deepublish.
Ren. (2022). Keringat Darah yang Dikeluarkan Yesus Ternyata Bisa Dijelaskan Sains.
Ruff, G. (1967). Adaptive stress behavior. In M. H. Appley (Ed.), Century psychology series (pp. 297–307). New York: Meredith Publish Company.
Tasalim, R. (2021). Stres akademik dan penanganannya. Bogor: Guepedia.
Taylor, S. E. (2014). Health psychology. Inggris: McGraw-Hill Book Company.
Vibert, S. (2015). Stres. Lisle: InterVarsity Press.
Yohamintin. (2023). Buku ajar: Etika profesi guru. Bandung: Indonesia Emas Group.
Yulianti, D. (1999). Manajemen stres: National safety council. Jakarta: Kedokteran EGC.
